19 February, 2013

Surat ke-1 untuk Eva Sri Rahayu


Hai teteh... jangan bilang aku curang ya karena mengirimimu surat duluan. Sebenarnya tidak ada maksud apa-apa sih mengirimi surat seperti ini. Ajang 30 hari menulis surat cinta juga sudah lewat, kan. Cuma... aku ingin berkomunikasi denganmu lewat surat elektronik karena biasanya lewat BBM yang koneksinya cukup parah membuatku gerah. Sepertinya aku mulai keranjingan menulis surat. Seru aja sih kayaknya. Apalagi kalau ternyata kita bisa menulis lancar, wah... bisa-bisa ada ratusan surat di blog ini. Terus coba bayangin suatu saat bila kita sedang menulis surat ke 356, lalu mau membaca ulang surat yang pertama, euforianya pasti hebat banget kan, ya? Hahaha.

Kira-kira apa ya yang ingin kita bahas kali ini? Jangan tentang cinta, karena kau tahu kalau sahabatmu ini sedang dirundung masalah. Mungkin lain kali saja kalau ingin mendiskusikannya.

Teh, misalkan dirimu dikasih kesempatan untuk bertemu dengan seseorang. Baik dia artis, aktor atau seleb bahkan seleb twit. Pengennya ketemu siapa dan mau ngapain?

Kalau aku... aku mau ketemu Bj. Habibie!

Aku sih bukan penggemar beliau, tidak pernah mengikuti kegiatannya juga. Cuma sekadar tahu bahwa beliau mantan presiden, bisa membuat pesawat dan mengagumi sosok romantisnya sejak menonton film Habibie dan Ainun.
Ngomong-ngomong, film itu kan diangkat dari kisah nyata ya... Jika semua adegan di dalam film itu benar adanya. Aku mau melayangkan satu pertanyaan saat bertemu dengannya. Memang sih, kemungkinan kecil ketemu sama beliau, lagipula, kalau ketemu paling cuma bisa 5 menit kayaknya, ya? Tidak mungkin deh dikasih waktu berjam-jam buat wawancarai beliau. Memangnya siapa aku? Hihihi. Ini berbekal rasa penasaran sih juga. Begini, pertanyaanku gampang lho, teh. Mungkin akan terdengar geli di telinga Pak Habibie, tapi whateverlah. Kalau memang dikasih kesempatan bertanya, aku bakalan nekat dan bertanya
"Pak, semangat bapak itu kok awet sih? Baik semangat memimpin negara maupun semangat memimpin keluarga. Resepnya apa?"

Ya... pertanyaan itu pasti terdengar biasa. Semua motivator juga pasti punya jawabannya masing-masing. Tapi aku mau mendengar langsung dari Pak Habibie sih, soalnya beliau itu tokoh insipratif yang paling aku demenin. Jenius, kritis, baik hati, pantang menyerah. Terus dari semua perlakuannya ke sang istri, kok bisa sih memupuk rasa sayang sedemekian rupa ke bu Ainun? Biasanya yang namanya ber-rumah tangga kan, tidak bisa melandaskan rasa cinta aja, pasti ada tetek bengek lainnya. Penasaran banget beliau pakai cara apa buat mempertahankan hubungan mereka. Plus, bagaimana caranya beliau bisa bertahan sampai sekarang setelah dibuang oleh negaranya sendiri. Hahaha.

Sudah ah. Suratnya sekian dulu. Teteh harus balas ya... aku menunggumu di sini.
Salam peluk cium buat Rasi, anakmu.


With Love


Lia

Pontianak, 19Februari2013, 10.24AM


PS : Pembaca juga bisa mengunjungi blog Eva Sri Rahayu di tamanbermaindropdeadfred.wordpress.com untuk membaca surat balasannya ke aku. Kalau-kalau kau penasaran sih. XD

No comments: