05 February, 2013

Rencana XXX-ku dan Harry Potter




Hai, Harry Potter. Apa kabar? Semoga saja perkamen ini sampai padamu tepat waktu sebelum kau berangkat ke Kementrian Sihir  untuk bekerja. Benar, kan? Kau bekerja di sana, atau hanya melamar pekerjaan sebagai petugas kebersihan untuk mengelap patung goblin, peri rumah, centaurus, si gadis cantik dan pria yang menjulang tinggi itu? Hahaha. Aku bercanda. Aku mendengar gosip ini dari si Mundungus Fletcher. Kau masih ingat dia, kan? Si pencuri ulung yang tidak pernah tertangkap dan senang menguping. Ya, ya, ya. Ia tidak pernah mencuri barang-barangku, mana mau si Fletcher berhubungan dengan muggle. Ia takut saat kutodongkan kaktus ke arahnya. Hahaha. Tapi kudengar, ia mengambil ceret kesayangan Mrs. Weasley.

Oke oke. Lupakan soal ceret. Aku ingin bercerita sesuatu, mengenai rencana XXX kita.
Kau ingat bahwa kau pernah menelponku di suatu malam? Dini hari tepatnya di Indonesia. (Sudah kuperingatkan berkali-kali bahwa perbedaan waktu kita begitu jauh. London-Indonesia.) Dan tolong, lain kali tidak perlu menyuruh Ron menelponku juga. Aku kapok, Harry. Ia berteriak di corong telpon, bayangkan! Demi jenggot merlin, apakah Hermione tidak pernah mengatakan padanya bahwa walaupun jarak kita jauh, bukan berarti kita harus berteriak?
Pffft... sudahlah lupakan. Mungkin Ron belum terbiasa saja
.
Oh, iya, hampir lupa. Aku sudah membaca proposal rencana XXX-mu segera setelah kau menelponku, mengenai, eh, pelajaran sihir di negeri muggle, membangun sekolah sihir dan semacamnya di negeri kami.

Dengar, Harry. Bukannya aku tidak suka, atau tidak setuju dengan idemu, hanya saja. Ya... ide ini sangat brillian. Aku mau jadi muridmu yang pertama, sangat mau. Hanya saja... aku takut ini akan merusak sistem pemerintahan di negeri kami. Kau tahulah, muggle masih belum terbiasa dan belum begitu percaya dengan hal-hal seperti ini. Mereka menganggap 'sihir' adalah sesuatu yang jahat, sesuatu yang harus dihindari. Alih-alih membangun sekolah, ada baiknya kau mempromosikan sihir secara perlahan di kalangan masyarakat mulai dari kelas ke kelas, atau mall-mall, shopping centre dan sebagainya. Setelah mereka mulai bisa beradaptasi atau tertarik dengan sihir, mungkin kau bisa mengajukan proposal ke MPR/DPR dan semacamnya.

Tapi, seminggu setelahnya, aku mulai berpikir... ya... aku punya otak, tentu saja aku berpikir. Bahwa tidak ada salahnya bergabung denganmu, menjalankan rencana super-duper-mega brilian itu. Ya... sepertinya, aku bisa sedikit membantumu, memperkenalkan sihir secara perlahan di lingkunganku. Mungkin bisa dimulai dari keluarga, kerabat dekat dan teman sekantor. Tapi, bagaimana mungkin aku bisa memperkenalkan produk yang bahkan sama sekali belum kukuasai? Kau mengerti maksudku, kan? Aku tidak mungkin menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan sihir kalau ilmuku hanya setinggi Gnome-Jembalang. Bagaimana kalau mereka menyuruhku mempraktekkan penggunaan sihir Accio atau Expelliarmus?
Aku pasti akan kelihatan seperti idiot.
Jadi, ada baiknya kau ajarkan aku segala sesuatu tentang sihir, baik sejarahnya dan seluk beluknya. Semuanya.

Aku akan memberikanmu beberapa daftar tentang ilmu-ilmu sihir yang ingin kupelajari, dan segala sesuatu hal yang berkaitan dengan duniamu. Setidaknya, utamakan yang menurutmu penting saja. Secara umum dulu. Oke, coba cek di bawah saja. Ini dia perinciannya :

1. Peron 9 3/4. Alasannya : Aku harus tahu bagaimana caranya untuk pergi ke Hogwarts. Jika aku sudah tahu, aku berencana membuat study tour bagi orang-orang yang berminat untuk belajar tentang sihir. Bisa menambah devisa negeri London, kan? (Aku juga ingin tahu rasanya menembus dinding!)

2. Jubah. Alasannya : Aku punya jubah mandi, tapi tidak ada yang panjang sampai ke mata kaki. Bagaimana kalau kau menyuruh Mrs. Weasley menjahitkan satu untukku. Well, aku harus berpenampilan seperti seorang penyihir untuk meyakinkan mereka saat mempresentasikan sihir. (Aku mau warna biru coral, ya!)

3. Topi seleksi. Alasannya : Aku ingin berbicara dengan si topi seleksi, kepingin tahu aku ditempatkan di asrama Griffindor, Hufflepuff, Ravenclaw atau Slytherin. Apa menurutmu dia bisa menyeleksi keturunan berdarah lumpur sepertiku?

4. Diagon Alley. Alasannya : Oh Tuhan, Diagon Alley adalah salah satu tempat yang sangat ingin kukunjungi. Aku bersedia mencabut jembalang di halaman rumahmu sebulan penuh kalau-kalau kau mengantarkanku ke sana.

5. Quidditch. Alasannya : Olahraga penyihir. Well, aku berniat mempelajari bola Quaffle, Bludger, dan Snitch. Beberapa orang berkata bahwa Quidditch seperti olahraga sepakbola dunia kami. Tapi menurutku, Quidditch itu perpaduan antara sepakbola, sepak takraw dan kasti. Ini pasti terdengar asing bagimu, tapi aku ingin merisetnya, membandingkan dan memastikannya terlebih dahulu. Setelah itu baru akan kujelaskan semuanya setelah kita bertemu.

6. Naga. Alasannya : AKU INGIN MELIHAT NAGA! Astaga, hal pertama yang ingin kulakukan adalah mengunjungi Hagrid dan melihat bayinya. Oh, mungkin Naga berpunggung sirip Norwegia tidak pantas disebut bayi, tapi, yah, aku ingin membuktikan pada dunia muggle bahwa naga itu NYATA! (Aku pasti akan membawa kamera DSLR untuk memotretnya, aku ingin berfoto dengannya sebanyak mungkin!)

7. Dedalu perkasa. Alasannya : Aku ingin memasang ayunan di dahan pohon ini. Bisakah?

8. Pelajaran transfigurasi. Alasannya : Aku kepingin berubah menjadi singa untuk menakut-nakuti keponakanku. Hahaha. Oke, pasti kau tidak akan mengabulkannya, dan mungkin Profesor McGonagall juga akan melarangmu untuk mengajariku.

9. Pelajaran Pertahanan terhadap Ilmu Hitam. Alasannya :
a. Expecto Patronum. Aku perlu mempelajarinya, karena aku berniat memasukkan Penjara Azkaban dalam list "tempat yang harus dikunjungi" di jadwal study tour-ku. Apa menurutmu mantra Patronus-ku berbentuk cendrawasih? singa? atau jangan-jangan malah cacing? Oh Tuhan.
b. Crucio. Menghukum para penjahat kelamin di negeri kami. Sangat banyak korban perempuan baik yang remaja, wanita dan nenek-nenek yang teraniaya. Aku sangat ingin mengajari mereka cara membela diri.
c. Avada Kedavra. Hanya ingin melihat kilat hijaunya.
d. Reducto. Ingin mengajarkan ke para tukang-tukang bangunan, jadi mereka tidak perlu alat-alat besar atau palu untuk menghancurkan bangunan, cukup dengan satu kata saja.
e. Silencio. Untuk menghilangkan suara para pejabat yang berkoar-koar saat berkampanye. Bosan mendengar janji-janji palsu mereka.
f. Stupefy. Membekukan diri. Ya... aku belum tahu manfaat mempelajari mantra ini, tapi, aku penasaran. (Mungkin korbannya Jang Geun Seuk saja, artis korea yang tampan itu. Aku akan membekukannya, lalu menciumnya sampai puas. HAHAHA.)
g. Diffindo. Memotong sayur.
h. Accio. Aku pelupa, selalu lupa meletakkan barang-barangku di mana. Jadi ada baiknya, aku perlu belajar mantra ini, jadi saat aku kehilangan ponselku, aku tinggal menyebut "Accio Ponsel"
i. Lumos. Di negeriku sering terjadi pemadaman lampu. Jadi, mantra ini sangat berguna, selain tahan lama, tidak perlu mengeluarkan biaya.

10. Pelajaran Ramuan. Alasannya : Adakah ramuan untuk merontokkan bulu kaki secara permanen? Aku lelah harus mencukurnya 2 hari sekali.

Notes. Aku tidak ingin belajar tentang Ramalan. Aku tidak percaya dengan bola kristal dan Centaurus. Jangan katakan pada mereka, nanti mereka tersinggung.

Oke. Untuk sementara, ini dulu permintaanku. Balas aku secepatnya Harry. Aku memberimu waktu 2 hari saja. Ingat, dalam 48jam kau tak memberiku kabar. Aku tidak akan menganggapmu sebagai teman lagi.

Hahaha. Aku bercanda.

Oke. Sekian dan terima kasih.
Salam peluk dan cium buat Ginny, Severus, Albus dan Lily. Aku menyayangi mereka.


With Love,

Lia


NB : J.K Rowling menitipkan salam untukmu. Hihihi.

2 comments:

Anonymous said...

Potterhead will always be a Potterhead!
*salaman*

anotherorion said...

ceritanya udah abis sayangnya :)