24 October, 2016

Review "Lifted - Hilary Freeman"

Lifted – Hilary Freeman

Ini pertama kalinya saya ingin ikut me-review buku yang sudah kelar dibaca. Bukan karena buku ini spesial, atau bagus, atau berkesan. Iseng aja.

Langsung saja.

Hilary Freeman berani mengangkat tema tentang pengutil dan pelakunya hanya seorang remaja. Di sini, nilai plus buat si penulis karena kebanyakan penulis akan bermain aman dengan mengusung tema tentang kenakalan remaja normal seperti berbohong, mencari jati diri, bully dan tentang cinta. 

Namun kali ini lebih kompleks, yaitu senang mencuri a.k.a mengutil a.k.a kleptomania

Klepto adalah sebuah kebiasaan buruk dimana senang mengambil barang milik orang lain tanpa ada alasan dibaliknya, jadi seperti rasa ‘gemes’ ingin mengambil walaupun sebenanrnya dia tidak membutuhkan barangnya sekali. Ada juga gangguan jiwa seperti ini dikarenakan dia senang dengan euforia setelah berhasil mencuri, atau senang dengan ketegangan saat proses mencuri.

Jadi, Si Ruby memiliki gangguan ini sejak ia masih kecil dan diketahui di tengah cerita. Ini membingungkan karena cerita dia mulai melakukan aksinya itu pada saat SMA, padahal kalau klepto, tidak bisa sembuh, tidak bisa berhenti melakukannya. Jadi ada gap atau rentang yang cukup jauh antara saat ia mencuri saat kecil dan ketahuan, kemudian terulang kembali saat remaja. Jadi, pikirku di awal mungkin klepto memiliki level atau stadium rendah hingga akhir karena ia bisa berhenti dan kemudian kambuh lagi. Saya kurang informasi tentang hal ini. Jadi, ini cukup meninggalkan tanda tanya.

Ruby diterangkan dengan terperinci juga bahwa ia remaja yang memiliki kehidupan yang normal. Di halaman 56, tertulis “Ruby menganggap dirinya gadis yang biasa saja. Lumayan dalam berbagai hal, tapi tidak sehebat itu. Dia cantik, tapi tidak lebih cantik dibandingkan ribuan cewek lainnya dan cukup populer, cukup pintar, cukup lucu, dengan ukuran kaki yang biasa dan ukuran dada yang biasa juga. Apa yang akan dilakukan orang yang biasa saja ketika mereka lulus sekolah? Mereka memiliki hidup yang biasa saja dan pekerjaan yang biasa saja, serta keluarga yang biasa saja.

Dari sini kita sudah tahu bahwa Ruby terlihat seperti gadis remaja normal lainnya. Memiliki teman dengan selera yang sama, hobi yang sama, kesenangan yang sama yaitu fashion. Barang yang dicuri juga kebanyakan pakaian atau aksesoris. Namun, ada yang menggelitik, ternyata di lubuk hatinya yang paling dalam, ia ingin sesuatu yang beda. Walaupun tidak pernah dijelaskan di buku ini tentang cita – cita atau impiannya. Ia mencuri karena menyukai adrenalinnya.
Semacam naik roller coaster, kau ketakutan saat mengantri menaiki wahana tersebut namun tidak sabar juga merasakan ketegangannya. Namun semuanya sudah terlambat saat kau sudah di atas dan mau tak mau ikutan menyelesaikan riding roller coaster, berasa mual, pusing dan berteriak minta tolong itu dan saat sudah selesai, kau merasa lega bukan main, segar, dan seolah – olah kau tak terkalahkan dan bahkan ingin menaikinya lagi. Penjelasan ini ada di halaman 63. Intinya jika terkena gangguan kleptomania, kau tidak akan bisa keluar dari lingkaran setan lah, ya.

Dan ada karakter kedua, bernama Noah, the boy next door, yang menyukai Ruby sejak kecil dan itu dijelaskan sedari awal secara mendetail. Bahkan boleh dibilang, lebih dari sekadar menyukai melainkan mencintai karena ia mampu melakukan apapun demi Ruby. Dicerita ini lagi – lagi dikisahkan bahwa karakter Noah adalah remaja biasa saja di sekolah, namun di luar lingkungan sekolah, Noah memiliki rahasia terbesar yang akan membuatmu tercengang dan penasaran hingga akhir.

Menurutku, buku ini memberikan variasi bagi saya pribadi karena kebanyakan novel menceritakan konflik yang itu – itu saja, walaupun beberapa cerita yang monoton, eksekusinya cukup oke banget. Jadi, biarpun ide cerita biasa saja, asalkan narasi, dialog dan alur oke, ya tetap bisa dinikmati.

Nilai plus bila ditambah dengan konflik yang unik dan jarang diangkat ke publik.

Hanya saja, tidak ada ketegangan yang kurasakan saat Ruby melakukan aksinya. Diceritakan dalam narasi secara mendetail namun semacam membaca koran. Jadi penjabaran detail itu harusnya mengajak kita ikutan atau berada di samping si karakter.

Konflik Ruby dengan keluarganya (ayah dan ibunya bercerai) juga setengah matang, tidak ada kemarahan yang mendarah daging walaupun sebenarnya ini bisa dijadikan salah satu alasan mengapa ia melakukan aksinya, bisa juga ia melakukan hal ini karena ingin mendapat pengakuan, toh?

Apalagi ketika ia mengupload semua aksinya dalam bentuk tulisan dan diposting ke blog dan menjadi terkenal. Jadi menurutku, ia hanya butuh hiburan dan remaja memang senang menjadi pusat perhatian. Biasalah, hormon gitu, lho.

Dan hal aneh lainnya adalah ia berhasil menghentikan kebiasaan buruknya dengan cepat setelah ditegur Noah dan bahkan ia bisa berhenti tanpa penyembuhan apapun seperti ke psikolog atau diobati dengan terapi. Padahal klepto tidak bisa disembuhkan dengan jangka waktu yang cepat dan terkadang bahkan ada yang tak bisa disembuhkan. Ya, maaf, saya menyimpulkan ia seorang kleptomania walaupun bisa saja hanya karena rasa “ingin” memacu adrenalinnya, namun jika ingin memacu adrenalin bisa dengan hal positif lainnya, toh? Sedangkan ia senang mencuri tanpa ada alasan dibaliknya.

So, overall, buku ini tidak meninggalkan kesan apapun dan saya membacanya sampai habis karena penasaran dengan endingnya seperti apa, dan penasaran dengan eksekusinya saja.

Saya beri 2 dari 5.


Terima kasih.

2 comments:

Agus C Nugraha said...

kok kayaknya pernah nonton filmnya...filmnya produksi ala indo hahaha

Lia Chan said...

Ohya? Kalau memang masih ingat, judulnya apa, ya?