Lifted – Hilary
Freeman
Ini pertama kalinya
saya ingin ikut me-review buku yang sudah kelar dibaca. Bukan karena buku ini
spesial, atau bagus, atau berkesan. Iseng aja.
Langsung saja.
Hilary Freeman berani
mengangkat tema tentang pengutil dan pelakunya hanya seorang remaja. Di sini,
nilai plus buat si penulis karena kebanyakan penulis akan bermain aman dengan
mengusung tema tentang kenakalan remaja normal seperti berbohong, mencari jati
diri, bully dan tentang cinta.
Namun kali ini lebih kompleks, yaitu senang
mencuri a.k.a mengutil a.k.a kleptomania
Klepto adalah sebuah
kebiasaan buruk dimana senang mengambil barang milik orang lain tanpa ada
alasan dibaliknya, jadi seperti rasa ‘gemes’ ingin mengambil walaupun
sebenanrnya dia tidak membutuhkan barangnya sekali. Ada juga gangguan jiwa
seperti ini dikarenakan dia senang dengan euforia setelah berhasil mencuri,
atau senang dengan ketegangan saat proses mencuri.
Jadi, Si Ruby memiliki
gangguan ini sejak ia masih kecil dan diketahui di tengah cerita. Ini membingungkan
karena cerita dia mulai melakukan aksinya itu pada saat SMA, padahal kalau
klepto, tidak bisa sembuh, tidak bisa berhenti melakukannya. Jadi ada gap atau
rentang yang cukup jauh antara saat ia mencuri saat kecil dan ketahuan,
kemudian terulang kembali saat remaja. Jadi, pikirku di awal mungkin klepto memiliki level atau
stadium rendah hingga akhir karena ia bisa berhenti dan kemudian kambuh lagi. Saya
kurang informasi tentang hal ini. Jadi, ini cukup meninggalkan tanda tanya.
Ruby diterangkan dengan terperinci juga bahwa ia remaja yang memiliki kehidupan yang normal. Di halaman 56, tertulis “Ruby menganggap dirinya gadis yang biasa saja. Lumayan dalam berbagai
hal, tapi tidak sehebat itu. Dia cantik, tapi tidak lebih cantik dibandingkan
ribuan cewek lainnya dan cukup populer, cukup pintar, cukup lucu, dengan ukuran
kaki yang biasa dan ukuran dada yang biasa juga. Apa yang akan dilakukan orang
yang biasa saja ketika mereka lulus sekolah? Mereka memiliki hidup yang biasa
saja dan pekerjaan yang biasa saja, serta keluarga yang biasa saja.”
Dari sini kita sudah tahu
bahwa Ruby terlihat seperti gadis remaja normal lainnya. Memiliki teman dengan
selera yang sama, hobi yang sama, kesenangan yang sama yaitu fashion. Barang
yang dicuri juga kebanyakan pakaian atau aksesoris. Namun, ada yang
menggelitik, ternyata di lubuk hatinya yang paling dalam, ia ingin sesuatu yang
beda. Walaupun tidak pernah dijelaskan di buku ini tentang cita – cita atau
impiannya. Ia mencuri karena menyukai adrenalinnya.
Semacam naik roller
coaster, kau ketakutan saat mengantri menaiki wahana tersebut namun tidak sabar
juga merasakan ketegangannya. Namun semuanya sudah terlambat saat kau sudah di
atas dan mau tak mau ikutan menyelesaikan riding roller coaster, berasa mual,
pusing dan berteriak minta tolong itu dan saat sudah selesai, kau merasa lega
bukan main, segar, dan seolah – olah kau tak terkalahkan dan bahkan ingin
menaikinya lagi. Penjelasan ini ada di halaman 63. Intinya jika terkena
gangguan kleptomania, kau tidak akan bisa keluar dari lingkaran setan lah, ya.
Dan ada karakter
kedua, bernama Noah, the boy next door, yang menyukai Ruby sejak kecil dan itu
dijelaskan sedari awal secara mendetail. Bahkan boleh dibilang, lebih dari
sekadar menyukai melainkan mencintai karena ia mampu melakukan apapun demi
Ruby. Dicerita ini lagi – lagi dikisahkan bahwa karakter Noah adalah remaja
biasa saja di sekolah, namun di luar lingkungan sekolah, Noah memiliki rahasia
terbesar yang akan membuatmu tercengang dan penasaran hingga akhir.
Menurutku, buku ini
memberikan variasi bagi saya pribadi karena kebanyakan novel menceritakan
konflik yang itu – itu saja, walaupun beberapa cerita yang monoton, eksekusinya
cukup oke banget. Jadi, biarpun ide cerita biasa saja, asalkan narasi, dialog
dan alur oke, ya tetap bisa dinikmati.
Nilai plus bila
ditambah dengan konflik yang unik dan jarang diangkat ke publik.
Hanya saja, tidak ada
ketegangan yang kurasakan saat Ruby melakukan aksinya. Diceritakan dalam narasi
secara mendetail namun semacam membaca koran. Jadi penjabaran detail itu
harusnya mengajak kita ikutan atau berada di samping si karakter.
Konflik Ruby dengan
keluarganya (ayah dan ibunya bercerai) juga setengah matang, tidak ada
kemarahan yang mendarah daging walaupun sebenarnya ini bisa dijadikan salah
satu alasan mengapa ia melakukan aksinya, bisa juga ia melakukan hal ini karena
ingin mendapat pengakuan, toh?
Apalagi ketika ia
mengupload semua aksinya dalam bentuk tulisan dan diposting ke blog dan menjadi
terkenal. Jadi menurutku, ia hanya butuh hiburan dan remaja memang senang
menjadi pusat perhatian. Biasalah, hormon gitu, lho.
Dan hal aneh lainnya
adalah ia berhasil menghentikan kebiasaan buruknya dengan cepat setelah ditegur
Noah dan bahkan ia bisa berhenti tanpa penyembuhan apapun seperti ke psikolog
atau diobati dengan terapi. Padahal klepto tidak bisa disembuhkan dengan jangka
waktu yang cepat dan terkadang bahkan ada yang tak bisa disembuhkan. Ya, maaf,
saya menyimpulkan ia seorang kleptomania walaupun bisa saja hanya karena rasa “ingin”
memacu adrenalinnya, namun jika ingin memacu adrenalin bisa dengan hal positif
lainnya, toh? Sedangkan ia senang mencuri tanpa ada alasan dibaliknya.
So, overall, buku ini tidak
meninggalkan kesan apapun dan saya membacanya sampai habis karena penasaran
dengan endingnya seperti apa, dan penasaran dengan eksekusinya saja.
Saya beri 2 dari 5.
Terima kasih.
2 comments:
kok kayaknya pernah nonton filmnya...filmnya produksi ala indo hahaha
Ohya? Kalau memang masih ingat, judulnya apa, ya?
Post a Comment