07 September, 2016

Criteria and Chemistry




Tema postingan kali ini adalah “Apa yang pertama kali dilihat wanita dari pria saat bertemu pertama kali dan hal –hal apa yang menciptakan sebuah chemistry?”

Secara personal nih, ya. Karena saya adalah tipe yang setengah setengah alias setengah easy going, setengah kompleks, tentu saja kriteria pria yang saya inginkan juga sedikit kompleks.

Bahasan pertama adalah apa yang dilihat wanita (saya) pertama kalinya.

Tidak bisa bilang kalau yang dilihat hanya dari penampilan, atau wajah, tingkah, cara bicara. Kami (wanita) melihat secara keseluruhan, tapi tetap saja step by step.

Untuk pertama kalinya, saya akan langsung melihat penampilan terlebih dahulu. Dari cara berpakaian, kalau kurang rapi, atau selengean biasanya memberi nilai minus.

Kemudian pandangan berikutnya jatuh pada cara dia memperlakukan saya, apakah cuek, atau too much touchy yang akan membuat saya berpikir dan memohon, “Please, don’t come any closer buddy, we just fucking met!” atau mungkin dengan sangat sopan memuji penampilan saat bertemu pertama kalinya seperti, “Wah… aku nggak tahu kalau aslinya lebih cantik dari yang di foto.”

Yang saya lihat berikutnya adalah hal paling penting dan sakral yaitu cara dia bicara, topik pembicaraan yang dia usung, apakah tipe yang selalu menyelipkan humor di setiap topik atau serious kind of person. Jika dia selalu memberi humor dalam setiap kalimat artinya berlebihan, kalau mau stand up comedy, di panggung, jangan saat kencan pertama, dong. Lalu untuk masalah topik, andaikata orangnya selalu membahas hal – hal yang tidak saya ketahui, bukannya seru, malahan bakalan membosankan.

Jadi, wanita itu cenderung kompleks, katanya. Namun buat saya, pria juga cenderung kompleks saat bertemu wanita untuk pertama kalinya. Hanya saja, pria tidak menunjukkannya secara terang – terangan. Paling tidak akan ada kencan kedua kalinya jika dia menganggap si wanita boring a.k.a tidak menarik.

Sedangkan untuk chemistry, menurutku, bisa terjadi pada saat kencan pertama atau bahkan sampai kencan ke sekian kalinya baru terasa karena tidak semua makhluk hidup itu peka.

Perasaan click dengan seseorang itu bisa dirasakan, kok. Tanpa perlu ditelaah atau diautopsi  atau diselidiki dan lain – lainnya. Salah satunya pas saya melihat matanya (si pria), semacam ada koneksi yang tidak bisa dijabarkan dan dijelaskan dengan kata – kata, dan kita seperti tersenyum otomatis saat saling memandang aja. Bukan senyum basa basi, tapi senyum yang kita berdua tahu artinya tanpa perlu saling menjelaskan. Riweuh ya, pokoknya begitu, deh.

Terus, ketika kita sedang menjelaskan sesuatu yang terkadang orang lain atau mungkin sahabat dan orang tua tidak mengerti, tapi pada saat kita memaparkannya ke doi, doi langsung mengerti. mengerti di sini dalam arti sebenarnya, ya. Bukan mengerti yang seperti, “iya..iya” atau mengangguk saja karena berusaha sopan aja, karena kalau dia bilang tidak paham, nanti malah akan menghancurkan suasana. 

Yang paling kentara sih, waktu tiba – tiba berjalan cepat karena kebanyakan ngobrol. Artinya, kalian berdua sangat menikmati. Terus ujung – ujungnya tanpa perlu nunggu lama, doi udah nanya kapan ketemu lagi untuk berikutnya. Hihi.

Kadang saya juga merasa chemistry itu pada saat setelah selesai kencan, jadi ngerasa “ya ampun, kenapa aku ngerasa udah kenal lama ama dia, ya?” karena terkadang tanpa disadari, kita bisa muntahin semua topik, ide gila, isi pikiran kita langsung ke doi padahal baru kenal. 
Jadi menurut saya, perasaan click inilah yang membuat kita percaya, bahwa rahasia kita aman bersama dia. Dia orang yang bisa dipercaya, juga bisa diandalkan. 
Dialah chemistry-ku.

Sekian penjabaran tentang chemistry dan apa yang saya lihat untuk pertama kalinya saat bertemu pria.

So, buat yang pernah ngerasain chemistry bersama seseorang. Share aja ceritanya, ya. 

2 comments:

D said...

ada sebuah pemikiran. kesalahan terbesar pria saat berkenalan pertama kali dengan wanita adlah mereka terlalu terpaku untuk menunjukkan kelebihan2nya, dan berusaha terlalu keras untuk mendapatkan no kontak si wanita. padahal sebenarnya kalau mereka bersikap apa adanya dan menyenangkan, dan jika memang si wanita tertarik, mereka tidak perlu berusaha keras karena si wanita sendiri yang akan "berusaha" memberikan no kontaknya pada si pria supaya mereka bisa bertemu lagi.

do you agree or not, Nat?

Unknown said...

Agree... both side shud do that.