Day 30
After long... long time... aku tidak menulis sesuatu di sini. Apakah aku sudah kelihatan sibuk dengan proyekku?
Shit!
Of course NO! Big no no! HAHAHA
I'm keep busying with all of shit outta here.
Aku tidak akan memberi alasan-alasan untuk membenarkan kesalahanku.
Tentu aku mengerjakan proyekku, walau sangat minim. Aku merasa bersalah, dan merasa diriku sangat payah. Break my vow and doing shit things.
But hey, not all the things I've done is kind of crappy things, lho.
Tapi tidak akan kuceritakan di sini.
I wanna share my thought, about what I think recently, lately.
Beberapa temanku ( hell, tentu saja temanku, masa temanmu? XD~ ) memberi pertanyaan yang selalu kuhindari.
Mereka bertanya, "Apa yang kamu dapatkan selama sebulan ini? Vow of Silence-mu menghasilkan apa?"
Aku termenung.
Kalau kujabarkan pada mereka, aku malas menceritakannya lebih lanjut. Terlalu panjang, terlalu banyak yang harus kuutarakan. Intinya, aku malas. :)))
Kalau aku ignore, itu tidak baik.
Jadinya aku tidak memilih keduanya, dan menjawab asal-asalan.
"I learn something. Yah, tentulah aku mendapatkan pelajaran dan pengalaman semasa VoS. Lagian, baik itu di saat kita silence atau tidak, kita selalu mendapatkan ilmu setiap hari, kan? Silence or not, it's not a big deal. It's not the main point."
Is it wise? Meh. :3
Lalu aku membuat daftar yang "menghasilkan" itu dalam catatanku dan berniat membaginya kepada kalian. Di sini. Right here. Right now. XD~
To the point saja, ya. :))
Hal-hal yang kudapatkan selama sebulan ini, selama masa Vow of Silence adalah :
1. Belajar mengendalikan diri. << Bold, Italic, Underline.
Saat melihat isi timeline sendiri, sepanjang aku nge-scroll, isi timeline-ku penuh dengan ocehan-ocehan. Dari quote, keluhan, sepik-an, kode-an, curhat-ing, sarcasm dan lain-lain. Intinya, isi timelineku seperti bubur pedas. Tahu, kan? Bubur yang berisi kacang, ikan teri dan penuh sayur itu. :))
Setelah melihatnya, reaksi pertamaku ; "Astaga. Aku kelihatan seperti orang bodoh saja."
Too much crappy talk make me look like an idiot. Bukan idiot dalam arti sebenarnya, hanya 'mirip' saja. Is it bad? :))
Terkadang aku juga rindu mengetik segala macam pikiran yang lewat di otakku ke Twitter atau FB.
Hmmmph, hanya saja, ada baiknya juga melakukan VoS ini, aku jadi menyadari bahwa ternyata aku bisa mengendalikan pikiranku. Hmmmm....
2. Dan aku juga baru menyadari, ternyata ada atau tidak adanya aku di medsos, beberapa orang tidak memerhatikannya atau menyadari bahwa diriku tidak muncul di timeline mereka. Tapi ada beberapa orang yang merindukanku.
Jadi, aku sekarang bisa tahu, mana yang bisa disebut sebagai real friend or fake friend.
Extra notes :
But sometimes, I miss being talkative.
AKU KANGEN JADI PUSAT PERHATIAN.
Jangan bilang kalau kau tidak kepingin jadi pusat perhatian. :)))
You know, terkadang orang-orang yang sedang nge-tweet itu berkata bahwa mereka sedang melakukan pencitraan, atau sekadar galau dan ingin mengeluh.
Menurutku, mereka hanya tidak sadar bahwa sebagian dari diri mereka, mereka ingin jadi pusat perhatian. Mereka (termasuk aku) sebenarnya menginginkan perhatian lebih, baik di dunia nyata maupun maya.
Er... apakah ini haram? :))))
Oke. Next.
3. Waktu yang biasanya kuhabiskan untuk membaca timeline dan stalking bisa kugunakan untuk hal-hal lain yang lebih tepat.
Example ;
Pagi hari, sebelum mandi, sesaat setelah membuka mataku, aku langsung membuka ubersocial dan membaca timeline-ku. Anggap saja aku menghabiskan waktu sebanyak lima belas menit. Berikutnya, aku melakukannya ketika aku sedang santai, misalkan antara jam sembilan atau sepuluh. Lalu saat jam makan siang, atau ketika aku makan sendirian, tanganku sibuk scrolling. Lanjut, sore hari, maghrib, malam, dan waktu sebelum tidur.
Cobalah kalau aku kalkulasikan, berarti kira-kira dua jam per hari.
Jadi anggaplah aku sudah membuang waktuku selama dua jam, hanya untuk membaca crappy status, membalas mention, dan membuat status-status tidak jelas.
So, semasa VoS, aku memanfaatkan memilih memanfaat waktu-waktuku untuk membaca, menonton, doing project, menghabiskan quality time with family, friend. Pacar? No. Aku lagi jomblo. (Eaaaaaaaak. Promo)
:D
So... sebenarnya, manfaat-manfaat lain yang lebih terasa selama VoS adalah kita, bisa lebih fokus dengan dunia nyata, termasuk teman-teman di dunia nyata.
Lalu... kita juga berhenti memberikan diri kita ruang untuk mengeluh. Kalian tahu kan kalau medsos adalah tempat yang tepat untuk mengeluh?
Well, setelah itu... kita juga mengurangi membaca status teman-teman kita yang setiap hari kerjaannya memprotes ini, memprotes itu, mengeluh ini, mengeluh itu. Apa saja yang bisa diprotes, mereka akan menuliskannya di Twitter dan FB, semua kalimat-kalimat sarcasm bertebaran di timeline. (Btw, apa ini termasuk dalam kalimat protes? XD)
Menurutku, VoS bisa membuat kita menghindari aura-aura negatif yang kemungkinan besar akan ditularkan oleh orang-orang yang hobinya mengeluh itu kepada kita.
Demikian postingan kali ini, akan berlanjut di postingan berikutnya.
Dan apakah aku akan extend untuk melakukan Vow os Silence atau berhenti dan berkicau di Twitter lagi?
Yeah, we'll see, guys.
See ya.
3.23PM/ 30Jun'13
1 comment:
Medsos harus digunakan sesuai dengan kebutuhan :)
VoS memang dibutuhkan. Itu jadi semacam pengendapan :)
Post a Comment