Menurutmu, mana yang lebih menyenangkan, single or in a relationship?
Menurutku, keduanya.
Pertama... andai kata single... kau tidak akan pernah merasakan sakit hati, tidak merasa khawatir kalau pasanganmu pergi dinas keluar kota, tidak waspasa karena dia tidak membalas pesan, tidak perlu nangis sesegukan karena dia menghilang tanpa kabar, tidak merasakan cemburu, insecure, tidak perlu takut kalau dia merasa bosan dengan kita, tidak mungkin galau karena tidak diterima atau tidak direstui orangtuanya.
Perasaan takut itu, sangat menyebalkan.
Mungkin kita akan disuruh "positif thinking" saja oleh orang-orang di sekitar. Kita dipaksa untuk mempercayai karena itulah pokok dan dasar pondasi hubungan.
Lantas, bagaimana dengan kita yang terlalu sering disakiti atau pernah disakiti, atau mungkin sedang disakiti?
Apa mungkin segampang itu menyetrika kepercayaan yang sudah kusut?
Pun kalau bisa disetrika atau dirapikan, butuh tenaga dan waktu.
Mereka bilang, dengan adanya pasangan. Kita bisa membagi kebahagiaan, kegembiraan, kesedihan bersama. Lantas, apa gunanya sahabat? Hangout, curhat, nembutuhkan dana, tempat bersandar, bahkan sahabat bisa jadi keluarga ( walau tanpa ikatan darah).
Lalu mereka membalas "Bagaimana dengan kebutuhan seks?" Lalu aku menjawab "friend for benefit? PSK?" Why bother about that thing?
Tanpa kehilangan akal, mereka memberi pertanyaan lagi.
"Bagaimana dengan keturunan?"
Menurutku, itu bukan segalanya... Kalau dia single namun ingin adopsi atau memang cuma ingin punya anak dari orang yang dia cintai, why not?
Lagian... memangnya kau sudah berhasil membuat orangtua bahagia?
Masih punya waktu tersisa kah jika punya anak dan pasangan jika memang ingin membahagiakan orang tua?
Mereka menyebutku gila.
Aku tidak gila, aku cuma berpikir realistis.
Memangnya kita dilahirkan hanya untuk membahagiakan orang lain? Tidak, kan?
Orangtua juga menuntut namun permintaan iitu akan terkubur di dalam hati saja.
Tetapi, itu tidak berakhir begitu saja.
In a relationship doesn't mean you will get more trouble.
Pasangan, ditakdirkan atau boleh dibilang, ditempatkan berdiri di samping kita, bertahan di sisi kita, karena mereka menyayangi dengan tulus.
Jika kita sakit, siapa yang menjaga? Teman? Setiap hari kah dari pagi-malam?
Jika kesusahan, siapa yang menolong terus-terusan? Teman? Memangnya mereka tidak punya kebutuhan lain?
Jika kita butuh teman curhat, bermain dan hangout, memangnya teman akan 24/7 menemani? Mereka juga punya kehidupan pribadi.
Di sinilah gunanya pasangan. Menemani tanpa pamrih, seumur hidup, sakit atau bahagia, dan ikhlas.
More or less, kata temanku.
Beberapa menyukai single, beberapa memilih lebih baik berpasangan saja.
Well... which one are you??
No comments:
Post a Comment